Desas-desus mengenai harta karun, selalu membius. Yang sering mengundang
debat, adalah peninggalan Presiden RI pertama, Bung Karno, yang konon
tersimpan sejak jaman kemerdekaan, entah dimana. Sejumlah orang pun
mengaku berhasil menemukan harta harun itu. Namun hingga kini, tidak ada
yang nyata membuktikannya.
Tahun 80-an lalu, misalnya, masyarakat dihebohkan dengan kabar adanya
dana revolusi senilai 450 juta dollar Amerika Serikat. Harta tersebut
tersimpan di sebuah bank terkemuka di Swiss atas nama Presiden Soekarno.
Simpanan yang nilainya hampir mencapai 3,9 trilyun rupiah itu, sempat
menarik minat sejumlah menteri pada masa pemerintahan Soeharto. Setelah
menjadi polemik cukup lama, kabar itu pun hilang dengan sendirinya.
Kemudian, pada akhir Agustus 2 tahun yang lalu , seorang wanita paruh
baya, Lilik Sudarti, menggelar jumpa pers di sebuah hotel berbintang.
Menurut pengakuannya, dirinya menyimpan dokumen yang menyebutkan, bangsa
Indonesia memiliki simpanan pada 21 bank terkemuka di dunia. Jumlahnya
tidak tanggung-tanggung. 250 milyar dollar Amerika Serikat. Jika
dirupiahkan nilainya mencapai 2 ribu 2 ratus trilyun. Dokumen itu pun
sempat dicek keasliannya. Seperti yang lainnya, tak terdengar lagi kabar
dari Lilik Sudarti, yang menghilang entah kemana.
Bahkan pernah masyarakat kembali dihebohkan dengan tersiarnya kabar, di
bawah prasasti Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, tersimpan harta karun yang
luar biasa banyaknya. Pemerintah pun sempat termakan isu berbau klenik
soal harta karun itu. Karena mengundang protes dimana-mana, akhirnya
penggalian dihentikan tanpa sempat menemukan harta yang disebut-sebut.
Kisah penemuan harta karun Bung Karno tidak hanya berakhir disini.
Seorang pria, Soenuso Goroyo Soekarno, mengaku memiliki harta warisan
Bung Karno untuk negara Indonesia. Pria kelahiran Yogyakarta, 45 tahun
lalu itu, bahkan menyebut dirinya sebagai Satrio Piningit.
Alkisah , tahun 2000 lalu adalah awal mula ia menemukan harta karun ini.
Berupa lantakan emas murni 24 karat bergambar foto Bung Karno, berikut
sertifikat yang menunjukkan keasliannya. Jumlahnya kini telah terkumpul
sebanyak 2 peti. Dan menurut Goroyo, masih tersimpan ribuan ton lantakan
emas yang hanya diketahui persis olehnya. Selain lantakan emas, ada
pula platinum atau emas putih, yang harganya dua kali lipat emas murni.
Tak hanya itu, beberapa sertifikat deposito dan obligasi bergaransi
berikut dokumen atas nama Mr. Soekarno, ada di tangannya. Angka-angka
yang tertera dalam sertifikat dan obligasi tersebut, sangat fantastis.
Mulai dari 172 milyar US dollar, 265 milyar US dollar , hingga 870 juta
US dollar.
Penemuannya yang lain, berupa mata uang Brazil atau disebut-sebut uang
U-B-C-N, dengan nilai nominal bervariasi. Tidak hanya itu, Goroyo bahkan
mengaku menemukan berlian dan batu permata merah delima serta sejumlah
uang emas dinar.
Berbagai upaya telah dilakukan Goroyo untuk melaporkan temuannya itu
kepada pemerintah, baik secara tertulis maupun melalui berbagai media
massa. Namun Goroyo kecewa, upaya melaporkan harta penemuannya itu, yang
sudah ia lakukan sejak tahun 2000, hingga kini belum mendapat
tanggapan. Bisa jadi keengganan pihak pemerintah untuk
menindaklanjutinya, karena pengakuan semacam ini biasanya palsu adanya.
Goroyo tampaknya begitu yakin bahwa sebenarnya masih banyak
hartatersimpan di tempat yang tersembunyi, di darat maupun di laut.
Namun, karena telah puluhan tahun tertanam, harta itu ada yang
menguasai, yaitu mahluk gaib. Maka, hanya orang-orang yang memiliki ilmu
atau sakti, yang mampu mengangkat kembali harta terpendam itu.
Terlepas dari benar atau tidak, percaya atau tidak percaya, puluhan
orang dari berbagai kalangan, telah datang berkunjung ke rumah Goroyo
untuk melihat langsung hasil penemuannya itu. Satu lagi bukti, isu harta
terpendam memang selalu menarik minat.
Apa yang Goroyo hadirkan ini bisa jadi juga bukan penutup kisah mengenai
harta misterius Si Bung. Tidak menutup kemungkinan, akan muncul Goroyo
lain yang mengaku menemukan segudang harta. Bagaimanapun klaim mengenai
penemuan harta karun semacam ini, sepatutnya segera disikapi dengan
bijak. Agar masyarakat tak lagi terjebak oleh buaian mimpi dengan
berbagai kisah ala Alibaba.
Emas Milik Soekarno Bernilai Miliaran Dolar !!
HARTA karun peninggalan mantan presiden Soekarno selama ini masih
misteri, bahkan tak sedikit yang meragukannya. Kasus kegagalan pencarian
harta peniggalan Prabu Siliwangi di Istana Batutulis beberapa waktu
lalu, sepertinya memupus harapan orang untuk memercayai hal-hal yang
sulit dibuktikan kebenarannya.
Namun lelaki yang menyebut diri satria piningit bernama Soenuso Goroyo
Soekarno mengaku dapat mengangkat peninggalan Presiden Pertama RI itu.
Bentuknya berupa ratusan keping emas lantakan, platinum, sertifikat
deposito obligasi garansi, dan lain-lain. ”Ini baru sampel dan silakan
mengecek kebenarannya. Jika bohong, saya siap digantung,” katanya, Jumat
kemarin, kepada pers.
Mantan anggota TNI yang dahulu bernama Suwito itu sengaja mengundang
wartawan di rumahnya, Perumahan Cileungsi Hijau, daerah perbatasan
Bogor-Bekasi, untuk menyaksikan temuannya. Di rumahnya yang cukup megah
disiapkan hidangan layaknya orang hajatan. Maklum, Goroyo, begitu dia
biasa disapa, juga mengundang Pangdam Jaya, Kapolda, dan anggota
Muspida. Tetapi dari mereka, tak ada pejabat datang.
Kepada tamunya, suami RA Lastika ini memperlihatkan peti besar berisi
ratusan keping emas lantakan, masing-masing beratnya 8 ons bergambar
Soekarno dan di baliknya ada gambar padi dan kapas. Pada satu sisinya
ada tulisan 80 24K 9999. Sementara itu emas putih (platinum) juga
berbentuk lantakan berlogo tapal kuda putih bertulisan JM Mathey London.
Logam itu dibungkus emas dan bersertifikat emas pula.
Meskipun bersertifikat dan diyakini keasliannya, pada kesempatan itu
tidak dihadirkan orang yang mengetahui emas atau pakar yang bisa
memastikan asli atau tidak harta benda tersebut.
Peninggalan lain berupa sertifikat deposito bertanggal 16 Agustus 1945
yang dikeluarkan oleh BPUPKI yang menyebut sejumlah harta yang disimpan
di suatu tempat. Ada pula sertifikat berbahasa Inggris yang juga disegel
dan ditulis di atas lembar kuningan. Sertifikat itu ada yang
bertuliskan ”Hibah Substitusi” yang dipercayakan kepada R Edi Tirwata
Dinata (108).
Yang terakhir ini, konon karena sudah tua, lantas memberikan kuasa
kepada R Anton Hartono untuk mengurus harta benda yang disimpan di
Swiss. Bentuknya mikrofilm, dua lembar dokumen, anak kunci boks deposit
di JBS, Jenewa, dan dua buah koin. Di dalam sertifikat itu disebutkan,
ada dana berjumlah 126,2 miliar dolar AS dan 63,10 miliar dolar AS.
”Insya Allah, jika saya diberi izin, semua harta peninggalan Bung Karno
ini bisa membayar utang kita. Saya yakin bisa melaksanakannya,” ungkap
Goroyo sembari membantah dirinya paranormal. Dia juga membantah
berambisi menjadi presiden atau jabatan politis lain. ”Semua saya
lakukan dan beberkan untuk membangun negara kita,” tegasnya.
Menguak Misteri Harta Karun presiden RI Ir Soekarno
Klaim tentang harta peninggalan Presiden RI pertama Soekarno mungkin
sudah sering kita dengar. Namun setelah diusut, pengakuan seperti itu
hanya omong kosong belaka. Pada bulan Januari 2011, klaim serupa muncul
dari daerah Bolaang Mongondow, wilayah Sulawesi Utara. Terdapat seorang
kakek yang mengaku mempunyai emas batangan dan surat berharga (obligasi)
kekayaan Negara Republik Indonesia. Benda-benda berharga itu, menurut
sang kakek, tersimpan di sebuah bank di Swiss.
Nama kakek itu ialah Zakaria Sukaria Pota, yang menurut beliau juga
dirinya sekarang sudah berusia 126 tahun. Bagi warga setempat, nama
Zakaria Sukaria Pota mengandung arti 'Berubah-ubah Wajah'. untuk
membuktikan klaimnya kakek Zakaria menunjukkan pedang serta pisau
terbuat dari emas dan empat buah emas batangan. Diperlihatkan juga
tongkat komando, yang oleh kakek Zakaria, diakui milik almarhum Presiden
Soekarno.
Tak hanya itu, Kakek Zakaria mengklaim memiliki obligasi yang distempel
Garuda dengan tinta emas. Adapun nilainya menurut Mr, Zakaria, mencapai
triliunan rupiah. Obligasi itu sudah siap dicairkan di sebuah Bank
Internasional.
Surat berharga itu tersimpan di dalam pedang panjang yang panjangnya dua
meter dan terbuat dari emas. Zakaria sukaria Pota mengaku mendapat
kuasa langsung Sang Proklamator untuk mencairkan uang tersebut di bank
di Swiss untuk kemudian supaya langsung diberikan kepada negara.
Kakek Zakaria bersedia menunjukkan benda berharga peninggalan Sukarno
yang lain berupa batangan-batangan logam mulia, emas dan senjata.
Kesemua harta karun itu asal muasalnya adalah peninggalan Jepang.
Zakaria pernah tinggal di Istana zaman presiden Soekarno masih memimpin
negeri ini, tuturnya. Benda-benda pribadi peninggalan Bung Karno
diantaranya ialah tongkat komando, keris, batangan emas, dan telur, baju
panglima Soekarno serta tusuk konde Ibu Fatmawati, istri Presiden
Pertama RI Soekarno.
''Satria Piningit'' Mengaku Temukan Harta Karun Bung Karno
SATRIA PININGIT:Soenuso Goroyo Soekarno, warga Cileungsi
Jawa barat, yang menyebut dirinya sebagai Satria Piningit, kemarin
menggelar jumpa pers. Pria itu menunjukkan beberapa emas batangan yang
dikatakan sebagai harta karun peninggalan Bung Karno.(Foto:Suara
Merdeka/md-55t)
Soekarno Menyembunyikan Harta Karun di 'Swiss'
HARTA karun peninggalan mantan presiden Soekarno selama ini masih
misteri, bahkan tak sedikit yang meragukannya. Kasus kegagalan pencarian
harta peniggalan Prabu Siliwangi di Istana Batutulis beberapa waktu
lalu, sepertinya memupus harapan orang untuk memercayai hal-hal yang
sulit dibuktikan kebenarannya.
Namun lelaki yang menyebut diri satria piningit bernama Soenuso Goroyo
Soekarno mengaku dapat mengangkat peninggalan Presiden Pertama RI itu.
Bentuknya berupa ratusan keping emas lantakan, platinum, sertifikat
deposito obligasi garansi, dan lain-lain. ''Ini baru sampel dan silakan
mengecek kebenarannya. Jika bohong, saya siap digantung,'' katanya,
Jumat kemarin, kepada pers.
|
Soekarno-Soeharto. Public Domain |
Mantan anggota TNI yang dahulu bernama Suwito itu sengaja mengundang
wartawan di rumahnya, Perumahan Cileungsi Hijau, daerah perbatasan
Bogor-Bekasi, untuk menyaksikan temuannya. Di rumahnya yang cukup megah
disiapkan hidangan layaknya orang hajatan. Maklum, Goroyo, begitu dia
biasa disapa, juga mengundang Pangdam Jaya, Kapolda, dan anggota
Muspida. Tetapi dari mereka, tak ada pejabat datang.
Kepada tamunya, suami RA Lastika ini memperlihatkan peti besar berisi
ratusan keping emas lantakan, masing-masing beratnya 8 ons bergambar
Soekarno dan di baliknya ada gambar padi dan kapas. Pada satu sisinya
ada tulisan 80 24K 9999. Sementara itu emas putih (platinum) juga
berbentuk lantakan berlogo tapal kuda putih bertulisan JM Mathey London.
Logam itu dibungkus emas dan bersertifikat emas pula.
Meskipun bersertifikat dan diyakini keasliannya, pada kesempatan itu
tidak dihadirkan orang yang mengetahui emas atau pakar yang bisa
memastikan asli atau tidak harta benda tersebut.
Memberi Kuasa
Peninggalan lain berupa sertifikat deposito bertanggal 16 Agustus 1945
yang dikeluarkan oleh BPUPKI yang menyebut sejumlah harta yang disimpan
di suatu tempat. Ada pula sertifikat berbahasa Inggris yang juga disegel
dan ditulis di atas lembar kuningan. Sertifikat itu ada yang
bertuliskan ''Hibah Substitusi'' yang dipercayakan kepada R Edi Tirwata
Dinata (108).
Yang terakhir ini, konon karena sudah tua, lantas memberikan kuasa
kepada R Anton Hartono untuk mengurus harta benda yang disimpan di
Swiss. Bentuknya mikrofilm, dua lembar dokumen, anak kunci boks deposit
di JBS, Jenewa, dan dua buah koin. Di dalam sertifikat itu disebutkan,
ada dana berjumlah 126,2 miliar dolar AS dan 63,10 miliar dolar AS.
''Insya Allah, jika saya diberi izin, semua harta peninggalan Bung Karno
ini bisa membayar utang kita. Saya yakin bisa melaksanakannya,'' ungkap
Goroyo sembari membantah dirinya paranormal. Dia juga membantah
berambisi menjadi presiden atau jabatan politis lain. ''Semua saya
lakukan dan beberkan untuk membangun negara kita,'' tegasnya.
Saat mendekati rumahnya, di pintu gerbang perumahan dan di depan
rumahnya terpampang spanduk putih bertulisan merah, ''Satrio Piningit
Soenuso Goroyo Soekarno sang Juru Selamat Telah Hadir di Bumi
Indonesia.''
Namun wartawan yang datang sejak pukul 11.00, baru diterima seusai
shalat jumat. Goroyo mengenakan stelan jas putih, sepatu putih, mirip
yang dikenakan Presiden Soekarno.
Di ruang tamunya juga dipajang foto dirinya bersama seorang jenderal.
Ada pula yang memperlihatkan saat dirinya menjadi anggota Batalyon
Arhanud SE 10/Kodam Jaya. Namun, dia enggan membeberkan latar belakang
jati dirinya. ''Saya ini orang susah. Jadi tentara pangkatnya juga di
sini (memegang lengannya). Jika saya pakai pakaian seperti ini, hanya
model. Kebetulan saya suka,'' tuturnya.
Proses Pencarian
Goroyo mengemukakan, dia hanya ingin ada saksi dari aparat soal harta
temuannya itu. Selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden Megawati dan
diharapkan bisa melunasi utang luar negeri pemerintah. ''Saya tidak
ingin imbalan apa pun termasuk jabatan. Saya hanya butuh pengakuan dan
surat kuasa untuk meneruskan pencarian harta ini. Namun tampaknya
Kapolda dan Kapolri berhalangan.''
Dia menceritakan proses pencarian harta tersebut. Diawali dari
kebiasaannya bertirakat di berbagai tempat, lantas mendapatkan petunjuk.
Petunjuk awal adalah sebuah tongkat wasiat yang diyakini tongkat
komando milik Presiden Soekarno yang kemudian disimpannya hingga kini.
Selanjutnya, dengan tirakat pula, secara gaib harta benda itu bisa
diangkat dari beberapa daerah di Bali, Jawa Tengah, dan Sumatera
Selatan. ''Meskipun benda ini kini nyata, tapi awalnya adalah harta
gaib. Jadi, mengambilnya juga dengan cara gaib. Saya tidak boleh
memilikinya. Saya diperintahkan menyerahkan kepada negara untuk
menyelamatkan bangsa,'' paparnya.
Ketika disinggung, kenapa justru membeberkan kepada wartawan, bukan
langsung menyerahkan kepada pemerintah, Goroyo menyatakan dirinya sudah
capai berhubungan dengan pejabat. Awalnya dia melapor kepada Presiden
Megawati, tapi tidak digubris. Kemudian kepada mantan atasannya, Kol Art
Harus Putri Osa, Dan Men Arhanud I Kodam Jaya, ke Mabes TNI, bahkan
juga dilaporkan kepada anggota DPR Permadi SH.
Namun semua seperti tidak menghiraukannya. ''Karena itu, saya mengundang
rekan-rekan wartawan untuk menyaksikan langsung,'' ujar Goroyo sembari
menegaskan, sebagai satria piningit dirinya mengemban tugas
menyelamatkan bangsa. Sebutan satria itu dia jelaskan, tidak ada
kaitannya dengan ramalan yang pernah diucapkan Permadi bahwa negeri ini
akan dipimpin satria piningit.(wa,F4,md-29j)
Perburuan harta peninggalan Soekarno terus berlanjut
Puan tak yakin Soekarno tinggalkan harta karun
|
Puan Maharani Sukarno |
Sebagian masyarakat masih meyakini Soekarno meninggalkan emas dan surat
berharga triliunan rupiah. Bagaimana tanggapan cucu Soeharto, Puan
Maharani?
"Jangan sampai percaya sesuatu yang belum tentu ada kebenarannya," ujar Puan di Jakarta, Rabu (9/5).
Namun Puan tidak melarang orang-orang yang meyakini hal itu. Menurutnya
hal itu berpulang pada keyakinan orang. Dia sendiri tidak menemukan
fakta-fakta adanya harta karun Soekarno.
"Boleh saja orang percaya seperti itu," kata putri Megawati Soekarnoputri ini.
Di Surabaya, Suparman (43) berusaha memburu emas tinggalan Soekarno.
Akhirnya, dia ditangkap polisi karena menggadaikan mobil sebagai jalan
awal memburu emas Bung Karno. Suparman bukan satu-satunya, ribuan orang
juga meyakini ada emas peninggalan Soekarno
Puan: Tak ada harta Bung Karno Rp 1,74 triliun di Swiss
Baru-baru ini sejumlah media di Austria ramai-ramai memberitakan
keberadaan harta milik presiden pertama Indonesia, Soekarno. Dalam
pemberitaan itu, Soekarno disebut-sebut memiliki warisan senilai USD 180
juta atau Rp 1,74 triliun yang tersimpan di sebuah bank di Swiss.
Situs surat kabar Austria Krone melaporkan, Rabu (19/12), seorang
mediator keuangan bernama Gustav Jobstmann, asal Austria mengaku dapat
mencairkan dana itu, asal bisa diinvestasikan di negaranya. Dia mengaku
juga dibantu oleh salah satu pewaris harta itu bernama Edy Sukanto.
Terkait pemberitaan tersebut, Puan Maharani yang juga cucu Bung Karno
mengaku tidak tahu ada harta milik kakeknya yang disimpan di Swiss.
Kalau pun ada yang mengatasnamakan keluarga, belum tentu keturunan dari
Soekarno.
"Sepengetahuan yang saya tahu dari ibu saya, Ibu Megawati, bahwa hal itu
tidak ada, dan belum bisa dikatakan ada, dan belum terbukti, jadi itu
yang bisa saya katakan," ujar Puan Maharani di kantor Presiden, Rabu
(26/12).
Tidak hanya soal harta, pihak yang disebut-sebut Jobstmann sebagai salah
satu pewaris harta bernama Edy Sukanto juga tidak dikenalnya. Bahkan,
dia mengaku tidak pernah mengetahui nama tersebut sejak kecil hingga
beranjak dewasa.
"Kami tidak mengenal siapa dia, dan dia tidak masuk dalam keluarga
Soekarno, sepengetahuan saya sejak saya lahir sebagai cucu Bung Karno,
saya tidak pernah tahu dan mengenal siapa dia," tandasnya.
Soal kabar ini, Puan mengaku tidak ingin menyelidikinya. "Kami enggak
mau terlibat, dan kami tidak mau ikut campur dalam urusan tersebut
karena memang enggak ada hubungannya dengan keluarga kami," tutupnya.
Harta Karun Bung Karno merupakan misteri yang selalu menarik minat
banyak orang, karena masih saja banyak yang yakin bahwa harta karun
peninggalan raja-raja jaman dahulu betul-betul diwariskan kepada
Presiden Pertama RI alm Soekarno. bagaimana dengan anda? apakah anda
juga percaya bahwa Harta Karun Peninggalan Bung Karno itu memang benar
nyata ada? tapi bagaimanapun juga ... kisah tentang perburuan harta
karun itu masih tetap berlanjut sampai sekarang ...
Sumber;
http://mitra-sbm.blogspot.com
http://waones-sbm.blogspot.com
Sumber Informasi ;
indosiar.com, Jakarta
MERDEKA.COM,
http://www.suaramerdeka.com/harian/0305/17/nas6.htm
Metrotvnews.com